
Sepanjang tahun 2016, rentetan kasus dan momen mewarnai sendi kehidupan warga. Mulai dari pencurian, perampokan, pembohongan serta pembunuhan.
Salah satu kasus mencuat ialah kasus pembunuhan dan pembohongan yang dikerjakan Taat Pribadi, sekalian pemimpin Padepokan Kanjeng Dimas. Taat diduga ialah otak atas kasus pembunuhan kepada dua santrinya Abdul Gani dan Ismail Hidayah.
Polisi menyangka pembunuhan itu dikerjakan Taat dan buah hati buahnya untuk menutupi kasus pembohongan bermodus penggandaan uang. Tanpa butuh lama, semua pelakunya ditangkap dan dijebloskan ke dalam jeruji besi.
Kasus ini terbukti menyita perhatian publik. Banyak orang merasa penasaran dengan cara Taat mengerjakan pembohongan, apalagi beredar banyak video memperlihatkan Taat sedang menggandakan uang melewati pakaian kebesarannya.
Tak hanya kasus pembunuhan, polisi juga menemukan sejumlah kasus pembohongan yang dikerjakan Taat Pribadi dan buah hati buahnya. Hal itu terbukti ketika petugas mengerjakan penggeledahan di kamar pribadi di lingkungan Padepokan Kanjeng Dimas, di antaranya uang dan emas palsu.
Atas perbuatannya, para tersangka terancam pasal pembunuhan berencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP junto Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP. Serta Pasal 372 dan 378 KUHP junto Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) untuk kasus pembohongannya.
Selain Taat, ada beberapa kasus lain yang juga menjadi pusat perhatian sepanjang 2016. Berikut daftarnya:
Orang Eno Parihah dengan pacul
Kasus ini paling menyita perhatian publik, di mana seorang gadis berusia 19 tahun dibunuh dengan keji. Para pelaku, termasuk seorang siswa SMP menghabisi korbannya bernama Eno Parihah mengaplikasikan pacul yang dimasukkan melewati kemaluannya.Orang berawal dari kedatangan salah seorang pelaku berinisial RA (15) ke mes untuk bertemu dengan korban, ia masuk dengan leluasa karena berkomunikasi terpenting dahulu dan pintu telah dibuka. RA kemudian masuk ke dalam kamar lalu berasmara dan saling cumbu selama 20 menit.Ketika RA mengajak terkait intim, Eno menolak karena takut hamil. Penolakan itu membikin RA naik darah dan kesal. Tanpa berkata-kata di kembali mengenakan pakaian dan meninggalkan mes. Ketika keluar ia mengisap rokok di depan mes, lalu didekati sejumlah pria. Mereka kembali ke kamar Eno.Memperhatikan korban tertidur, Imam segera membekap wajah korban dengan bantal. Meskipun Arifin memegangi kaki, kemudian Arifin minta RA mengambil pisau di dapur.
RA manut namun tak menemukan barang tersebut. Remaja ini hasilnya keluar dari mes dan menemukan pacul di rumah seorang penduduk judi casino yang tinggal tak jauh dari mes.Ketika RA keluar kamar, Arifin memperkosa Enno. Meskipun Imam tetap membekap wajah korban dengan bantal. Tak berapa lama RA datang membawa pacul. Benda itulah yang diterapkan RA dan Arifin secara bergantian untuk membunuh korban.Sesudah Eno tak bergerak, Arifin mengambil kain untuk menutup tubuh gadis itu. Satu di antara mereka mengambil telepon seluler milik Eno. Mereka meninggalkan daerah itu, tak lupa menggembok kamar Enno dari luar.Tiga hari setelah kejadian itu, polisi menangkap mereka di daerah berbeda. Polisi berhasil mengecup jejak tersangka setelah melacak sinyal telepon seluler Enno.Atas perbuatannya, RA telah dijatuhi vonis 10 tahun bui. Meskipun Rahmat Arifin dan Imam Hapriadi kini tengah menanti putusan hakim, keduanya didakwa sanksi maksimal, ialah sanksi mati.
Kasus narkoba dan pemerkosaan Aa Gatot
Baru saja terpilih kembali, Ketua Lazim Persatuan Penggiat dan Film Indonesia (PARFI), Gatot Brajamusti dan istrinya Dewi Aminah ditangkap polisi karena kepemilikan narkoba macam sabu. Gatot dan Dewi ditangkap bersama dengan enam orang lainnya di salah satu kamar Hotel Golden Tulip, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).Di mana salah satu dari enam orang yang bersama Gatot dan Dewi ialah penyanyi Reza Artamevia. Meskipun kelima orang lainnya antara lain berinisial, YY, RN, DN, BN dan SP.Ketika diamankan, polisi segera menggeledah semua bagian badan Gatot yang kala itu mengaplikasikan kemeja. Dari tangan Gatot disita 1 klip plastik berbentuk kristal putih di duga sabu, 1 alat pengisap sabu atau bong, 1 pipet kaca, 2 sedotan, 1 korek gas untuk membakar bong, 2 dompet berisi KTP, sejumlah uang dan 1 handphone.
Meskipun dari tangan Dewi ditemukan 1 stip obat dan 2 kondom.Ketika pesta sabu dengan semua pengikutnya, Aa Gatot mengaku benda terlarang itu bernama Asfat, ang disebutnya sebagai makanan jin. Itupun diakui Reza Artamavia, namun BNN menyatakan Asfat ialah sabu. Kasus yang menjerat Aa Gatot ini telah menjelang ranah peradilan.Di jeda-jeda kasusnya, terbukti dua orang wanita melapor diperkosa oleh Aa Gatot. Pemerkosaan itu dikerjakan Aa dengan alasan membersihkan tubuh korban dari jin, atau hal-hal buruk. Pengaruh dari persetubuhan tersebut, wanita berinisial C itu sempat mengandung dua kali.Kasus pemerkosaan ini masih dalam penyidikan polisi.
Perampokan dan pembunuhan Pulomas
Ini kasus terupdate yang paling menyita perhatian masyarakat. Sebuah rumah yang berada di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur. Para perampok yang terdiri empat orang itu segera menyekap semua penghuninya ke sebuah kamar mandi kecil berukuran 1,5 meter x 1,5 meter.Korban yang disekap semula berjumlah 10 orang, kemudian ditambah pemilik rumah Ir Dodi Triono yang baru saja pulang. Akhirnya, Dodi dan dua putrinya Diona Arika Andra Putri (16) dan Dionita Gemma Dzalfayla (9) tewas pengaruh kehabisan nafas. Tak hanya itu, dua sopirnya Yanto dan Tasrok turut meninggal.Selain mereka, satu orang teman Gemma yang sedang menginap turut menjadi korban tewas. Sementara lima orang lainnya selamat, ialah Zanette Kailila Azaria (13), putri Dodi, dan empat pembantunya Emi (41), Santi (22), Fitriani (23) dan Windy (23).Kasus penyekapan dan perampokan ini terkuak demikian itu salah satu teman korban, Sheilla datang ke rumah tersebut. Ketika masuk ke dalam, ia mendengar suara minta tolong. Ketakutan, saksi mata segera melapor ke security lalu diantar ke kantor polisi. Sementara, seorang satpam lainnya masuk ke dalam rumah dan mencoba memberikan bantuan.Tak lama polisi malah tiba, dibantu warga sekitar pintu dijebol. Ketika dibuka, lima orang termasuk Dodi telah kehilangan nyawanya, sedangkan lima orang yang tersisa ditemukan dalam kondisi lemas.
Mereka di evakuasi, regu medis sempat berupaya menyelamatkan Tasrok, namun nyawanya juga tak tertolong.Bermodal rekaman Circuit Close Television (CCTV), polisi berhasil mengidentifikasi para pelakunya, mereka ialah Ramlan Butar Butar, Erwin Situmorang, Alfins Bernius Sinaga dan Ridwan Sitorus alias Ius Pane. Cuma berserselang sehari, petugas berhasil mengendus jejak mereka.Ramlan dan Erwin dibekuk di Jalan Kolong, Tambun, Bekasi Timur, Jawa Barat. Meskipun Alfins yang ketika kejadian menjadi sopir bagi para pelaku ditangkap di Bekasi Utara, sementara Ius Pane dimasukkan sebagai Daftar Pencarian Ketika (DPO).Dari hasil penelusuran polisi, Ramlan diketahui pemain lama sekalian residivis kasus perampokan. Namanya beberapa kali masuk sebagai DPO, sempat ditangkap petugas dari Polresta Depok namun dilepas karena sedang mengalami sakit. Ketika sembuh, ia tak pernah melapor lalu diatur sebagai buron.Ketika ini, kasus tersebut masih dalam penyidikan. Polisi masih berupaya mendalami motif para pelaku menyekap semua korban di dalam kamar mandi kecil tanpa ventilasi.